07-08-09 Pukul 10.00. Aku baru saja bersiap-siap untuk beranjak meninggalkan Bekasi menuju Bintaro. Saat aku akan melangkahkan kakiku keluar dari rumah om-ku, datang sms dari Ovin: “Penempatan dimana mas?”. Hmmm, aku pikir Ovin bercanda karena aku tak tahu SK Penempatan keluar di hari itu. Posisiku sedang tidak di kantor sehingga informasi penempatan tidak aku ketahui. Rasanya masih biasa-biasa saja hatiku waktu itu, ah paling itu hanya isu saja. Kemudian datang telepon dari Melani, katanya: “Mas penempatan di Manokwari, Papua.” Rasanya dunia berhenti begitu saja dalam sekian detik. 1 detik, 2 detik, 3 detik, akhirnya aku bisa mengambil nafas kembali dan mencoba menenangkan hati ini, agar keluarga om-ku tidak kaget waktu aku beritahu. Namun akhirnya tante-ku kaget juga ketika mendengar kabar itu, aku melihat ekspresi wajahnya, dia lebih panik dari aku waktu itu.
Padahal sebelum aku menerima kabar itu, aku dan tante-ku baru saja membahas penempatanku. Dia mewanti-wanti agar jangan sampai penempatan ke daerah Indonesia Timur. Namun akhirnya aku mendapat penempatan di KPP pratama Manokwari. Aku hanya bisa tersenyum waktu mengatakan hal ini ke tante, dan juga ketika menelpon orangtuaku. Syukurlah mereka semua, terutama orangtuaku bisa menerima hal ini. Rasa kaget yang aku rasakan saat mendengar berita penempatan saat itu telah sirna setelah aku memberitahukan mereka semua. Hmmm....
Ada dua sisi yang aku rasakan, yang pertama tentu saja sedih. Sebenarnya aku sudah mempunyai rencana pelayanan di tiga daerah penempatan yang aku pilih, namun akhirnya Tuhan berkehendak lain. Seperti Paulus dan Silas yang dibelokkan oleh Tuhan ke Makedonia dalam perjalanannya menuju ke Asia maupun provinsi Bitinia (Kis 16:6-10).
16:6. Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
16:8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.
16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Aku harus meninggalkan dahulu mimpi-mimpiku itu. Meninggalkan persekutuan yang sudah aku nikmati baik itu tiga tahun di Solo maupun tiga tahun di Jakarta. Meninggalkan orang-orang terkasih dan kukasihi yang telah mewarnai perjalanan hidupku. Entah berapa tahun lagi aku akan bertemu dengan mereka dan melayani bersama-sama mereka lagi. Dan banyak hal yang kadang kusesali untuk aku tinggalkan.
Namun ada sisi kedua yang begitu penting, yaitu aku senang dengan penempatan ini. 25 April – 1 Mei 2008 dalam sebuah momen NGC (New Graduate Camp- kamp bagi alumni baru) dengan tema “Menjadi terangMu”, sempat terucap dari mulutku saat sharing Small Group, bahwa aku ingin ke Indonesia Timur setelah dibukakan mengenai kondisi disana. Kemiskinan yang masih dialami sebagian besar penduduk disana (padahal ada Freeport yang menambang kekayaan alam yang melimpah ruah disana), anak-anak yang putus sekolah, mulai hilangnya iman orang-orang disana kepada Tuhan dan serangkaian masalah lainnya yang menggerakkan hatiku untuk menangis dan ingin datang kesana.
Ya, ternyata Tuhan menjawabnya. Dan sekarang tergantung kepadaku, mau taat atau tidak? Seperti Abraham yang mau taat pergi ke negeri yang jauh dan tidak ia ketahui (seperti pernah aku tulis dalam notesku: Abrahampun Taat, Kita?), akupun ingin taat. Tuhan yang telah mengutusku kesana, Dia pula yang akan menolongku disana, dan Dia pula yang akan menghapus segala kekhawatiranku. Teringat kata-kata Kawas pada saat menjelang ujian komprehensif (kebetulan kami berdua mendapatkan dosen penguji yang terkenal seram-meski akhirnya dosen tersebut digantikan oleh dosen lain), “Tuhan tahu orang itu mampu sehingga Tuhan memberikan beban sebesar itu ke orang tersebut”. Hal inilah yang membuatku semakin yakin untuk menjejakkan kaki di tanah Papua.
Saat orang-orang tahu aku penempatan di Manokwari, begitu banyak yang sms atau yang bertemu denganku langsung mengucapkan selamat, namun banyak juga yang sepertinya menangisi penempatanku. Ada yang bertanya, “Tabah kau Hen?”, atau ada yang bertanya, “Emang Mas Hen milih sana ya?”. Sekali lagi seperti yang aku lakukan ke keluargaku, aku hanya bisa tersenyum, mencoba menyembunyikan sisa-sisa kesedihan hati ini. Mencoba untuk tetap tegak berdiri meski kadang kaki ini tak kuat untuk menopang tubuhku. Aku merasa tak pantas ditangisi, yang pantas ditangisi adalah jiwa-jiwa yang belum memperoleh keteduhan hatinya dan mengenal Kristus. Aku ingin kalian tersenyum melihatku akhirnya berangkat ke Papua untuk bisa mengerjakan mandat injili dan budaya, dan aku membutuhkan doa-doa kalian.
Akhirnya air mataku menetes, bukan lagi karena aku akan pergi jauh, namun aku mengingat orang-orang disana, semoga aku disana bisa bergabung dalam pekerjaan Tuhan dan melayani mereka yang ada disana. Akhirnya hari itu akan tiba.
~Tanggal 16 Agustus 2009 Pukul 19.35 WIB akan memulai perjalanan dari Jogja-Jakarta-Makasar-Sorong-tiba di Manokwari 17 Agustus 2009 Pukul 06.30 WIT~
He may lead me to countries where troubles surround
Even there He’ll be with me I know, I promise I’ll follow
Wherever Christ leads, and so
I will go just wherever He goes
I will follow wherever He leads
Every problems my saviour He knows
Though the path may be long
With His help I’ll be strong
I will go just wherever He goes
When the sun starts to set in the sky
I shall know that I’m nearer my home
But until that great day
I shall still trust and pray
I will go just wherever He goes
Artikel terkait:
Abrahampun Taat, Kita? http://hendrawant.blogspot.com/2009/06/abraham-pun-taat-kita.html
Berharga Yang Menjadi Tidak Berharga? http://hendrawant.blogspot.com/2009/06/berharga-yang-menjadi-tidak-berharga.html
Siapkah Engkau Untuk Diutus? http://hendrawant.blogspot.com/2009/08/siapkah-engkau-untuk-diutus.html
Salam hangat,
Hendrawan Triartanto
Untuk apa rajin?
1 tahun yang lalu
2 komentar:
Hendra....
kamu beruntung ya diutus ke sana, banyak jiwa yg sudah menantikan injil...Tuaian sudah menguning dan menantikan pekerja sepertimu...
bisalah kalian (Kau, Devi, Bang Alex, Bang Diel) bwt KTB di sana...biar saling menopang dan menguatkan...!
Tuhan Yesus memberkati
mas hendrawan gmn mas kabarnya?
Posting Komentar
Silakan kasih komentar di form di bawah ini ya.... Terima kasih :)