#

Abraham pun Taat, Kita?

Kejadian 12:1
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Akhir-akhir ini mungkin begitu banyak ketakutan yang dialami oleh kita, terutama "menjelang" penempatan yang isunya semakin berhembus kencang. Hal yang paling ditakutkan adalah mungkin akan ditempatkan di daerah yang jauh, yang bahkan namanya belum pernah kita dengar dan tidak satupun keluarga atau teman kita ada disana.

Tentu yang muncul dalam pikiran kita:
"Gimana ya kalo nanti aku sendirian disana?"
"Ada persekutuan ga ya disana?"
"Dapatkah aku beradaptasi dengan lingkungan daerah sana, termasuk dengan masyarakat?"
"Wah, kalo pulang kampung pasti biayanya mahal..."
dan sebagainya....

Dan ketakutan yang terbesar adalah: Bagaimana aku dapat bertahan sebagai seorang yang telah dibekali (integritas) selama 3 tahun di PMK, padahal, baru magang aja rasanya (mungkin) sudah berat untuk bertahan...

Di dalam Kejadian 12:1, Tuhan memberikan perintah kepada Abram untuk pergi dari negeri yang selama ini didiaminya ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan kemudian. Entah bagaimana pikiran dan perasaan Abram waktu mendengar perintah tersebut. Hidupnya yang sudah nyaman tiba-tiba "terusik" dengan perintah tersebut, dia harus meninggalkan rutinitas sehari-hari, meninggalkan sanak keluarga dan teman, dan meninggalkan segala kemudahan yang dia telah dapatkan, padahal dia adalah orang yang kaya (kej 13:2).

Namun terpujilah TUHAN, yang tidak hanya memberikan perintah saja, melainkan juga janji.
"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur;dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."(Kej 12:2,3)

Inilah janji besar Allah kepada Abram. janji yang sebenarnya tidak hanya untuk Abram secara pribadi, tetapi juga akhirnya berpengaruh kepada orang-orang di sekitar Abram. Abram akan menjadi berkat bagi semua kaum di muka bumi. Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan, Allah tetap menyatakan penyertaanNya kepada Abram (Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau).

Dan akhirnya Abram taat terhadap perintah Allahnya (Kej 12:4a - Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya).

Mungkin penempatan akan segera tiba. Masing-masing kita akan segera diutus oleh Allah menuju ke suatu tempat yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Mungkin kita juga mengalami saat-saat dimana dikuatkan untuk siap ditempatkan dimanapun, namun juga ada masa-masa dimana keyakinan itu menjadi samar-samar dan yang tersisa hanyalah ketakutan.

Sanggupkah kita seperti Abraham, yang tetap taat untuk berangkat menuju ke negeri yang ia sendiri tidak ketahui, namun ia meyakini bahwa Allah yang akan menunjukkan jalanNya? Coba bayangkanlah betapa indahnya ketika kita datang ke suatu tempat dan mampu menjadi berkat disana, betapa bahagianya kita bukan?

Bukankah sejak awal kuliah kita sudah tahu bahwa akhirnya kita akan ditempatkan dimana saja kita dibutuhkan? Bukankah kita dulu juga pernah diutus pada 29 Agustus 2008 di dalam Kebaktian Pengutusan Alumni? lalu apa yang membuat kita tidak siap?

TENANGLAH KINI HATIKU
TUHAN MENUNTUN LANGKAHKU
DI SAAT SUSAH DAN SENANG
TUHAN MEMEGANG TANGANKU

REFF:
TUHANLAH YANG MENUNTUNKU
TANGANKU DIPEGANG TEGUH
HATIKU BERSERAH PENUH
TANGANKU DIPEGANG TEGUH


(9 juni 2009 saat aku terjaga dari tidur Pukul 3.30)

2 komentar:

Unknown 24 Juni 2009 pukul 16.23  

aku membacanya saat sedang terpikir,mungkin tak sampai 1bulan lagi aku harus da di jayapura..semoga aku tak salah menggumulkan n semoga Allah semakin meneguhkanku akan daerah ini, n menjadi berkat di situ..

Hendrawan Triartanto 24 Juni 2009 pukul 17.39  

semangat dev utk mengerjakan panggilanNya disana...GOD B U :)

Posting Komentar

Silakan kasih komentar di form di bawah ini ya.... Terima kasih :)

Selayang Pandang - Sejauh Hati Ini Memandang

Menatap sebuah harapan, menanti sebuah jawaban.

About this blog

Sebuah coretan sederhana penuh arti berisi warna-warni kehidupan yang takkan pernah habis dan pudar...

17 Juni 2009
Salam hangat,

Hendrawan Triartanto
-Pemimpin Redaksi-