"Semarak"mu seakan menghipnotis orang-orang untuk mengeluarkan banyak uang dengan mengatasnamakan luapan sukacita
"Suara musik" tentangmu seringkali membuat orang menari dan melupakan arti kehadiranmu yang sesungguhnya
"Hiasan-hiasan"mu sering mempesona orang dan membutakan orang akan pesona yang sesungguhnya yang tersimpan dalam dirimu
"Perayaan-perayaan"mu terkadang tidak mencapai tujuan yang sesungguhnya, sehingga meski orang-orang beberapa kali merayakanmu di gereja, di persekutuan, di kampus, di kantor, dan di tempat lainnya, tidak mampu merasakan makna darimu yang sesungguhnya, dan hanya sekedar ajang tahunan saja
#mu=natal
*dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,anak yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
*Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Salam hangat,
Hendrawan Triartanto
Untuk apa rajin?
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan kasih komentar di form di bawah ini ya.... Terima kasih :)